Bank Aladin – Di tengah kompetisi antara bank digital konvensional, keberadaan bank digital berbasis syariah memberikan pilihan baru bagi nasabah yang ingin memanfaatkan layanan perbankan digital dengan prinsip syariah. Namun, sayangnya, jumlah bank digital syariah yang beroperasi di Indonesia masih terbatas. Bank Aladin menjadi salah satu contohnya, yang merupakan bank digital syariah pertama yang diluncurkan.
Sekilas Tentang Bank Aladin
Bank Aladin, yang didirikan pada 1994 sebagai Bank Maybank Nusa International, merupakan hasil kerjasama antara Indonesia dan Malaysia dalam bidang perbankan. Pada 2010, perusahaan ini mulai mengadopsi prinsip syariah dan berubah nama menjadi Bank Maybank Syariah Indonesia.
Setelah melantai di bursa pada 2019, perusahaan ini mengubah namanya menjadi Bank Net Indonesia Syariah. Selanjutnya, kepemilikan perusahaan dialihkan dari Maybank dan Prosperindo kepada NTI Global Indonesia dan Berkah Anugerah Abadi. Namun, hanya dalam waktu dua tahun, perusahaan kembali mengganti namanya menjadi Bank Aladin Syariah pada Juni 2021. Seiring perubahan ini, pemegang saham pengendali pun berubah identitas menjadi PT Aladin Global Ventures. Salah satu pemilik PT Aladin Global Ventures adalah John Dharma J. Kusuma, seorang taipan pengusaha rokok dengan produk unggulan seperti Minak Djinggo dan Class Mild.
Meski Bank Aladin mencatatkan kerugian bersih yang cukup besar pada semester pertama 2022, bank digital syariah ini merupakan salah satu yang memiliki aset terbesar di Indonesia. Aset Bank Aladin mencapai Rp 2,79 triliun padaparuh pertama 2022, mengalami peningkatan sebesar 132% dibandingkan tahun sebelumnya. Saingan utamanya adalah bank-bank syariah lainnya yang hingga saat ini belum meluncurkan aplikasi perbankan online.
Bank Aladin Syariah telah terdaftar dan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank ini berpusat di Jakarta Selatan dan merupakan anggota Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Selain itu, Bank Aladin juga telah diakui secara resmi oleh Bank Indonesia. Jadi, bagi Anda yang mencari layanan perbankan digital berbasis syariah yang sah, Bank Aladin telah memenuhi kriteria legalitas yang diperlukan.
Produk Bank Aladin
Bank Aladin menawarkan tiga produk inti yang berkaitan dengan tabungan, yakni Ala Wallet, Ala Impian, dan Kartu Debit. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing produk tersebut.
1. Ala Dompet
Ala Dompet adalah rekening utama yang ditawarkan oleh Bank Aladin. Ketika nasabah mendaftarkan akun, mereka secara otomatis akan memperoleh Ala Dompet. Rekening ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti pembelian, pembayaran tagihan, pengiriman uang, dan lain-lain.
Rekening Ala Dompet diatur berdasarkan akad mudharabah mutlaqah, di mana pemilik dana (nasabah) menyerahkan sejumlah uang kepada pengelola (Bank Aladin), dan nasabah akan menerima bagian keuntungan yang telah disepakati. Pengelola diperbolehkan untuk menginvestasikan dana nasabah dalam berbagai jenis usaha, asalkan sesuai dengan prinsip syariah.
Rasio bagi hasil rekening Ala Dompet ditetapkan sebesar 15% untuk nasabah dan 85% untuk bank, dengan perkiraan bagi hasil sekitar 1% dari saldo tabungan per tahun.
Tabungan Ala Dompet dilengkapi dengan kartu debit GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) yang akan dikirim ke alamat nasabah setelah pembukaan rekening berhasil dilakukan. Namun, perlu dicatat bahwa kartu debit Bank Aladin saat ini belum dapat digunakan untuk transaksi online.
Dengan demikian, produk tabungan Ala Dompet dari Bank Aladin menawarkan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan finansial sehari-hari dengan prinsip syariah yang diutamakan. Dukungan dari kartu debit GPN memungkinkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi, meskipun keterbatasan untuk transaksi online perlu diwaspadai. Selain itu, rekening ini memberikan kesempatan bagi nasabah untuk memperoleh bagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah ditentukan, sehingga memberikan nilai tambah bagi para nasabah yang ingin mengelola keuangan mereka sesuai dengan prinsip syariah.
2. Ala Impian
Tabungan Ala Impian adalah rekening tambahan yang terpisah dari rekening utama, yang dapat digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan. Mirip dengan fitur Kantong Jago pada Bank Jago, nasabah Bank Aladin dapat membuat hingga 20 “kantong” Ala Impian, dengan setiap kantong memiliki nomor rekening unik, sehingga transfer dana ke tabungan Ala Impian tidak harus melalui rekening Ala Dompet terlebih dahulu.
Ala Impian juga dikelola berdasarkan akad mudharabah mutlaqah. Tidak ada batasan waktu yang mengikat nasabah, yang berarti Anda dapat menambah atau menarik dana kapan saja sesuai kebutuhan.
Bagi hasil yang ditawarkan oleh Ala Impian lebih tinggi daripada Ala Dompet, yaitu 60% untuk nasabah dan 40% untuk bank, atau sekitar 3% bagi hasil dari saldo tabungan per tahun. Ini menjadikan tabungan Ala Impian sebagai pilihan yang menarik untuk mengelola dana dengan prinsip syariah dan mendapatkan bagi hasil yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan rekening utama.
3. Kartu Debit
Nasabah yang membuka rekening Ala Dompet akan secara otomatis menerima kartu debit dengan logo GPN yang memiliki 19 digit nomor, berbeda dari 16 digit yang umumnya dimiliki kartu debit lainnya. Namun, sayangnya masih sedikit pedagang yang dapat menerima transaksi menggunakan kartu debit 19 digit, sehingga pemakaian kartu debit Bank Aladin masih terkendala.
Aktivasi kartu debit Bank Aladin dapat dilakukan langsung melalui aplikasi mereka. Selain itu, pengguna dapat memblokir kartu, mengubah PIN, dan memesan kartu debit pengganti. Bank Aladin memiliki kebijakan untuk mengirimkan kartu debit baru 30 hari sebelum masa berlaku kartu lama berakhir, yang tentunya sangat menguntungkan bagi nasabah.
Info Lainnya Bank Aladin
- Kelebihan dan Kekurangan Bank Aladin
- Fitur Bank Aladin
- Cara Daftar Akun Bank Aladin
- Cara Aktivasi Kartu Debit Bank Aladin
- Layanan Nasabah Bank Aladin
- Info Bank Aladin
[hfcm id=”1″]